Rabu, 04 Desember 2013

Asmanadia, Menginspirasi Penulis Perempuan


Setiap cobaan yang ditimpakan pada manusia, pasti ada hikmahnya. Kalimat itu kelihatannya memang klise. Tapi selalu saja terbukti kebenarannya. Dan itu pula yang dirasakan oleh Asma Nadia. Sakit yang dideritanya telah menjadikan dia salah satu penulis novel dan buku yang produktif dan inspiratif.
Sewaktu kecil, Asma adalah Asma kecil yang sakit-sakitan. Pernah katanya dia menderita sakit jantung, kemudian sakit paru-paru, bahkan juga pernah gegar otak. Jadi kehidupan Asma kecil adalah kehidupan yang akrab dengan rumah sakit. Karena sakit-sakitan itu pula yang membuat dia tidak bisa menyelesaikan kuliahnya di IPB.
Lantas apa yang dilakukan saat berada di rumah sakit di RSCM? Membaca buku. Ibunya, yang biasa dia panggil mami, selalu membelikan buku ketika dia harus menunggu antrean di rumah sakit. Asma kadang bertanya dalam hati, dari mana uang untuk membeli buku itu, karena keluarga mereka boleh dibilang keluarga sangat sederhana. Belakangan Asma tahu bahwa ternyata dengan membeli buku itu, maminya mengorbankan makan siang.
Ketelatenan membeli buku itu tak terasa membuat koleksi buku mereka semakin banyak. Agar lebih bermanfaat, keluarga yang tinggal di pinggir rel kereta itu membuat tempat penyewaan buku yang sederhana. Uang sewa dari buku itu dibelikan lagi buku untuk menambah jumlah buku persewaan.
Asma Nadia yang bernama asli Asmarani Rosalba itu meyakini bahwa kebiasaan membaca buku sejak kecil itu secara tak langsung telah menginspirasinya menjadi penulis. Meskipun pada awalnya dia sendiri minder untuk menulis. ‘’Cerpen saya selalu mendapat kritik dari saudara saya,’’ kata Asma yang mempunyai dua saudara, salah satunya adalah penulis kawakan Helvy Tiana Rosa.
Tapi, selain memberi kritikan, Helvy tak henti-hentinya memompa motivasi agar Asma terus menulis. Helvy pula yang memberi nama ‘komersial’ sekarang ini. Nama tersebut berari nama yang menyeru. Menurut Helvy, nama Asmarani Rosalba itu sulit diingat. Karena itulah ia menciptakan nama pena untuk adiknya yang gampang diingat dan gampang diucapkan, Asma Nadia.